shbaad kk.

21.52 Edit This 0 Comments »
bersamamu kuhabiskan waktu
senang bisa mengenal dirimu
rasanya semuanya begitu sempurna
sayang untuk mengakhirinya.

kLasskuu...

21.30 Edit This 0 Comments »
sepuluh dDe..
want to know how bout "goodfriends" . kita lucu (maksa).kita pinter (banget).kita pendiem (ini baru..FITNAH).mmm stiia kawand.ga muda putus asa.rajin mnabung.kompak.gilaa.arghhh.... buanyak . hdub ga indaa tnpa tmand . trnyta bru bssa mbktiin kata itu skrang.
hooahmm...coba ddeh pikir.klo lo kgak pnya tmend.idub lo bkalan sueppi.gag brmkna.gag bkalan ad suara ktawa .(hmm ktawa.? nyrmiin)ga bkalan ad "ilok ilok kan"(hahgg . ap ttuh.?)wess mau tau.?massuk aj.pntu kta trbuka kok bwd pra pnggmar .(hhhe... maksaaa.)

aio prksa stok dosa..!

21.18 Edit This 0 Comments »

Wew Ini judulnya... Kok?? Hehe ..neh aneh aja masak dosa pake stok? Kayak program beras aja .. hehe. Kita sekali-kali kan nggak ada salahnya untuk mengira-ngira udah berapa banyak dosa kita. Pernah nggak terpikirkan udah brapa banyak dosa yang udah kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun atau selama hidup kita ini? Banyak banget ya :(( Umpamanya neh kita mau menyediakan satu kotak kosong, trus kita masukkin semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira gimana coba??? Gwe yakin banget kalau kotaknya udah nggak kayak kotak lagi, karena gak bisa menampung muatan dosa kita. (hm...)Shalat kita masih "bolong-bolong"? Trus pernah kita tahan hak orang miskin yang ada di harta kita? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan permusuhan kepada sesama muslim? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop agar urusan kita lancar? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya? (hm...cek deh diri masing-masing)

Yang Jelas daftar beginian akan terus bertambah panjang
Trus, apa yang harus kita lakukan?
Allah berfirman dalam Surat az-Zumar 53 "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Indah banget ayat ini ya, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Makanya, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang fitri dan nazih.
Kalau kita punya onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang. Sedihkan? Trys kalau tiba-tiba onta itu datang kembali berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya? Pasti seneng kan???? "Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!"
Allah berfirman: "Dan kembalilahh kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS 39:54)
Kayak onta yang sesat jalan dan mungkin udah tenggelam di dasar samudera, kenapa sih kita nggak berjalan kembali menuju Allah dan menangis di "kaki kebesaran-Nya" mengakui kesalahan kita dan memohon ampunNya...
Yuk Back To Allah...
Wahai Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!

aku brjuaang.!

21.10 Edit This 0 Comments »

Seorang pemuda belia dari kabilah Aslam sedang termenung sendirian agaknya dia sedang sibuk memikirkan sesuatu yang membebani hatinya. Pemuda itu bertubuh kuat, gagah, penuh gairah untuk menghadapi masa depan yang penuh berbagai tantangan. Badanya tegap dan kuat, sanggup untuk dihadapkan pada perjuangan seperti yang sedang dilakukan oleh yang lain, jihad fisabilillah.

Adakah jalan yang lebih afdol dan lebih mulia dari jihad fisabilillah..? Rasa-rasanya tak ada. Sebab itulah satu-satunya jalan jika memang benar-benar telah menjadi tujuan dan niat suci untuk mencari restu dn ridho Allah SWT. "Demi Allah, inilah satu kesempatan yang sangat baik", kata hati pemuda itu. Yah,.....sebab disana, serombongan kaum muslimin sedang bersiap menuju juang jihad fisabilillah. Sebagian sudah berangkat, sebagian lagi baru datang, dan akan segera berangkat. Semuanya menampakan wajah yang senang, pasrah, dan tenang dengan satu iman yang mendalam. Wajah-wajah mereka membayangkan suatu keyakinan penuh, bahwa sebelum ajal berpantang mati. Maut akan menimpa diman pun kita berada. yakin bahwa umur itu satu. kapan kan sampai batasnya, hanya Allah yang maha tahu. Bagaimana sebab dan kejadianya, takdir Allah lah yang menentukan.

Maut, adalah sesuatu yang tak dapat dihindari manusia. Dia pasti datang menjemput manusia. Entah disaat manusia sedang duduk, diam di rumah, atau mungkin berada dalam perlindungan benteng yang kokoh, mungkin pula sedang bersembunyi ditempat persembunyiannya, di gua yang gelap, di jalan raya yang ramai, ataukah di medan peperangan. Bahkan bukan mustahil maut akan menjemput kala manusia sedang tidur, di atas temapt tidurnya. Semua itu hanya Allah lah yang berkuasa, dan berkehendak atasnya.

Menunggu kedatangan maut memang masa-masa yang paling mendebarkan jiwa. Betapa tidak? Hanya sendirilah yang dapat dibawa menghadap penguasa yang Esa kelak. Medan juang fisabillah tersedia bagi mereka yang kuat. Penuh keberanian dan keikhlasan mencari ridho Allah semata. Mereka yang berjiwa suci ditengah-tengah tubuh yang perkasa. Angan-angan ikhlas yang disertai hati yang bersih. Memang, saat itu keberanian telah menjiwai setiap kalbu kaum muslimin. Panggilan dan dengungan untuk jihad fisabilillah merupakan angan-angan dan tujuan harapan mereka. Mereka yakin, dibalik hiruk-pikuknya peperangan Allah telah menjanjikan imbalan yang setimpal baginya. Selain dengan itu dia dapat membersihkan jiwanya dari berbagi noda. Baik itu berupa noda-noda aqidah, niat-niat jahat, berbagi dosa perbuatan ataupun kekotoran muamalah yang lain. Pengorbanan mereka yang mulia itu menunjukan kepribadian yang baik dan luhur. Semua sesuai dengan ajaran agama yang murni. Pantas menjadi contoh dan teladan, bahkan sebagai mercu suar yang menerangi dunia dan isi alam semesta.

Itulah renungan hati pemuda Aslam yang gagah itu. Sepenuh hati dia berkata seolah kepada diri sendiri. "Harus ! harus dan mesti aku berbut sesuatu. Jangan kemiskinan dan kefakiran ini menjadi hamabtan dan penghalang mencapai tujuanku."

Mantap, penuh keyakinan dan semangat yang tinggi pemuda tersebut ini menggabungkan diri dengan pasukan kaum muslimin. Usia pemuda itu memang masih belia, namun cara berfikir dan jiwanya cukup matang, kemauanya keras, ketangksan dan kelincahan menjadi jaminan kegesitanya di medan juang. Namun mengapa pemuda yang begitu bersemangat itu tak dapat ikut serta dalam barisan pejuan? Seababnya hanya satu. Dia tidak mempunyai bekal dan senjata apa-apa yang dapat dipakainya untuk berperang karena kemiskinan dan kefakiranya. Sebab pikirnya, tidak mungkin untuk terjuan ke medan perjuangan tanpa senjata apapun. Tanpa senjata dia tidak mampu melakukan apapun. Bahkan dia tidak akan berfungsi apa-apa. Mungkin untuk menyelamatkan diri saja, dia tidak mampu. Inilah yang menjadikan pemuda itu berfikir panjang lebar. Otaknya bekerja keras agar hasratnya yang besar berjuang dapat tercapai.

Setelah tidak juga dicapainya pemecahan, dia pergi menghadap Rasulullah SAW. Diceritakan semua keadaan dan penderitaan serta keinginannya yang besar. Dia memang miskin, fakir dan menderita, namun dia tidk mengharapkan apa-apa dari keikutsertaanya berjaung. Dikatakanya kepada Rasulullah SAW, bahwa dia tidak meminta berbagai pendekatan duniawi kepada Rasulullah; Dia hanya menginginkan bagaimana caranya agar dia dapat masuk barisan pejuang fisabilillah. Mendengar hal demikian, Rasulullah bertanya, setelah dengan cermat meneliti dan memandang pemuda tersebut: "Hai pemuda, sebenarnya apa yang engkau katakan itu dan apa pula yang engkau harapkan?".

"Saya ingin berjuang, ya Rasulullah!" jawab pemuda itu. "Lalu apa yang menghalangimu untuk melakukan itu", tanya Rasulullah SAW kemudian. "Saya tidk mempunyai perbekalan apa-apa untuk persiapan perjaungan itu ya Rasulullah", jawab pemuda tersebut terus terang. Alangkah tercengangnya Rasulullah mendengar jawaban itu. Cermat diawasinya wajah pemuda tersebut. Wajah yang berseri-seri, tanpa ragu dan penuh keberanian menghadap maut, sementara disana banyak kaum munafikin yang hatinya takut dan gentar apabila terdengar panggilan seruan untuk berjaung jihad fisabilillah.

Demi Allah! jauh benar perbedaan pemuda itu dengan para munafiqin di sana. Kaum munafiqin yang dihinggapi rasa rendah diri, selalu mementingkan diri-sendiri. Mereka tidak suka dan tidak mau memikul beban dan tanggung jawab demi kebenaran yang hakiki. Kaum yang tidak senang hidup dalam alam kedamaian dan ketentraman dlam ajaran agama yang benar. Mereka lebih suka berada dalam hidup dan suasana kegelapan dan kekalutan. Ibarat kuman-kuman kotor, yang hidupnya hanya untuk mengacau dan menghancurkan apa saja. Celakalah mereka yang besar dan tegap badan serta tubuhnya namun licik dan kerdil pikiran serta hatinya.

Kebanggaanlah bagimu yang tepat hai pemuda! semogalah Allah banyak menciptakan manusia-manusia sepertimu. Yang dapat menjadi generasi penerusmu. Yang akan menjunjung tinggi kemulyaan Islam, budi pekerti yang mulia menuju alam yang bahagia sejahtera lahir batin.

Benar, kaum muslimin sangat memrlukan jiwa yang demikian. Jiwa yang besar penuh keyakinan, dan juga keberanian yang mantap. Sepantasnya pemuda seperti dari kabilah Aslam itu mendapat segala keperluan serta keinginanya untuk melaksanakan hasrat cita-cita keinginan itu. Rasulullah SAW akhirnya berkata kepada pemuda Aslam tersebut: "Pergilah engkau kepada si Fulan! Dia yang sebenarnya sudah siap lengkap dengan perlatan berperang tapi tidak jadi berangkat karena sakit. Nah pergilah kepadanya dan mintalah perlengkapan yang ada padanya."

Pemuda itu pun bergegas menemui orang yang ditunjukan Rasulullah SAW tadi. Katanya kepada si Fulan: "Rasulullah SAW menyampaikan salam padamu juga pesan. Beliau berpesan agar perlengkapan perang yang engkau miliki yang tidak jadi engkau pakai pergi berperang agar diserahkan kepadaku." Orang yang tidak jadi berperang itu penuh hormat menjalankan perintah Rasulullah SAW sambil mengucapkan: "Selamat datang wahai utusan Rasulullah! Saya hormati dan taati segala perintah Rasulullah SAW."

Segera dia menyuruh istrinya untuk mengambil pakaian dan peralatan perang yang tidak jadi dipakainya. Diserahkan semua itu pada pemuda kabilah Aslam. Sambil mengucapkan terima kasih pemuda tersebut menerima perlengkapan itu. Sebelum dia berangkat dan meninggalkan rumah itu, pemuda tersebut sempat berucap: "Terima kasih sebesar-besarnya. Anda telah menghilangkan seluruh duka dan keputusasaanku. Bagimu pahala Allah yang besar tiada taranya. Terima kasih.........Terima kasih."

Pemuda suku Aslam itu kemudian keluar dengan riang. Wajahnya bersinar gembira. Dengan berlari-lari dia meningalkan rumah orang yang tidak jadi berperang itu. Di tengah jalan pemuda tersebut bertemu dengan salah satu temanya yang keheranan dan bengong. Tanyanya: "Hai, hendak kemana engkau?", "Aku akan menuju janntul firdaus yang selebar langit dan bumi", jawab pemuda itu dengan singkat dan tepat.

ap se tgas kta.?

21.07 Edit This 0 Comments »
tugas pelajar adalah mencerdaskan dirinya sendiri
sebagai modal untuk hidupnya kelak.

karena tantangan dimasa yg akan datang akan lebih sulit dari apa yg kita bayangkan.

seorg pelajar harus memperkaya dirinya dgn wawasan yg luas, baik secara lahir maupun batin.

jangan lupa selalu ingat dgn penciptanya dan perdalam lah agamanya.....

semoga apa yg didapatnya kelak bisa sebagai bekal yg bermanfaat dikemudian hari.

plajar jman skarang...

08.23 Edit This 0 Comments »
belum tencyu! Postingan ini terinspirasi ketika saya sedang menonton berita sore yang di tayangkan oleh salah 1 stasiun televisi swasta *AHA! Akhirnya saya berhenti menjadi pengamat sinetron dan mulai menonton berita! :P*. Ada sebuah berita tentang geng motor di Bandung, yang mana anggotanya kebanyakan adalah anak-anak sekolahan! Tragis. Ironis. Dan kata-kata berikutnya yang muncul di otak saya hanya kata-kata yang bersifat negatif.

Anak-anak sekolahan jaman sekarang, lebih bangga pernah ikutan dugem ketimbang belajar di rumahnya dengan tekun. Mereka lebih bangga menjadi siswa berandalan ketimbang mengukir prestasi di bidang akademis. Mereka lebih bangga punya video porno di HP nya ketimbang menjadi juara kelas!!!

Ck ck ck… Tragis. Ironis. Lagi-lagi itu yang keluar di benak saya… Begitukah calon-calon pemimpin bangsa ini?

Ya ya ya… saya sadar, saya tau, mungkin mereka masih dlm proses “pencarian jati diri”. Tetapi sayangnya, kenapa salah doktrin seperti itu? Saya yakin, para pelajar itu sebenarnya sudah tau mana yg baik dan mana yg nggak. Masa sih, mereka gak bisa memilih, “jati diri” yg lebih benar dan lebih baik utk mereka? Masa sih mereka gak tau apa tanggung jawab mereka sebagai seorang pelajar? :)) *belajar PPKn lg aja sana, gih! :D*

Saya bukannya mau menyamaratakan semua siswa! Saya tau, dari sekian banyak siswa-siswa berandalan di luar sana, masih banyak jg kok siswa baik-baik! Masih banyak jg siswa yg mampu membuat orang tua mereka bangga! Dan saya salut, salut dengan mereka-mereka yg masih mampu mempertahankan nilai-nilai yang saat ini sudah sangat deras tergeser. Salut pada mereka-mereka yg masih sadar akan tanggung jawab mereka sebagai pelajar! Tp tentunya mereka-mereka itu gak perlu saya bahas di sini, karena ini adalah tempat saya utk mengkritik sesuatu! :D :P

Mungkin sebagian dari Anda nyeletuk dlm hati, “Ah, kayak lo yg bener aja waktu sekolah , gann!” Ok… Ok… Let see! Saya adalah siswi MAN 3 MALANG. Ada yg tau? :D Kalo Anda kenal dgn guru-guru di sana, coba tanya pd mereka, siswa seperti apa saya ! Coba tanya pd guru-guru saya, berapa banyak NP (Nilai Pelanggaran) yg pernah saya cetak?(amiin dan gak akan pernah) Dan kalau guru-guru saya menjawab ada nilai 1 saja, silahkan maki2 saya di kolom komentar! :))

Ya, saya bangga! Bangga pernah menjadi siswa kuper yg gak pernah telat datang ke sekolah. Bangga pernah menjadi siswa kuper yg gak pernah ngerasain narkoba, ngerokok, dan free sex. Bangga pernah menjadi siswa kuper yg bikin ortu saya senang dgn prestasi-prestasi yg pernah saya raih.

skola .?kyak ap sse.?

08.21 Edit This 0 Comments »
Jangan berkelahi, seperti mahasiswa ajat
kalimat tersebut terlontar dari mulut seorang daeng becak(panggilan tukang becak di kota Makassar) ketika melerai perkelahian kedua temannya yang berebutan penumpang. Disadari atau tidak stigmatisasi mahasiswa dengan kekerasan tidak lahir begitu saja, tetapi ia mengada dari realitas yang disaksikan setiap hari atau mendengar lewat media massa baik elektronik maupun cetak. Belum lama ini beberapa kampus yang ada di Indonesia baik swasta maupun negeri memperlihatkan arogansi atau mungkin kebanggaan sebagai mahasiswa yang melakukan tindakan-tindakan “anarkis” sebagai sebuah “pembelaan”, “solidaritas” atau sebuah “pembenaran” yang sulit diterima oleh akal sehat. Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan mengingat mahasiswa adalah sosok yang paling lama duduk mengenyam pendidikan.
Hal ini tentu saja membuat kita bertanya-tanya “apakah ada yang salah dengan system pendidikan selama ini?” pertanyaan yang sukar dijawab mengingat sekolah hadir untuk mencerdaskan dan memanusiakan-manusia
Semenjak maraknya aksi sogok-menyogok, nepotisme penipuan, aksi terror belakangan ini, membuat masyarakat ( termasuk orang tua saya) yang mulai mempertanyakan eksistensi sekolah sebagai media pembelajaran mencapai kearifa-kearifan hidup. Alasannya sangat sederhana, mengingat para penindas perampok hak rakyat, provokator adalah binaan dan “lahir dari rahin “ sekolah yang dididik untuk menjadi orang baik-baik dan berguna bagi orang lain.
Apa sesungguhnya yang kita pelajari dari sekolah? Kita belajar tentang keadilan, toleransi, kebenaran, kejujuran, namun dalam realitas keseharian, nilai-nilai yang diajarkan sekolah diinjak-injak oleh mereka yang diberi amanah. Telinga kita akrab dengan kebingungan mendengar KKN semakin marak, diskriminasi atas nama SARA (meminjam istilah ORBA) atau kerusuhan-kerusuhan yang mengusung bendera primordialisme dan sektarianisme. Kalau memenag demikian untuk apa sekolah diadakan.?
Twisted Evil Razz Laughing Evil or Very Mad
icon inilah yang mewakili perasaanku terhadap gerakan mahasiswa di era refomasi yang "tanpa kontrol"
maaf yach, temen2 mahasiswa. ini hanyalah sebuah renungan yang tidak bisa aku pecahkan n sekaligus keprihatinan saya terhadap bangsa ini.

klo aj kmu tau klo akuu........

waktu bergulir lambat
merantai langkah perjalanan kita
berjuta cerita terukir dalam
menjadi sebuah dilema

mengertikah engkau
perasaanku tak terhapuskan

malam menangis
tetes embun membasahi mata hatiku
mencoba bertahan di atas puing-puing
cinta yang tlah rapuh

apa yang ku genggam
tak mudah untuk aku lepaskan

aku terlanjur cinta kepadamu
dan tlah kuberikan seluruh hatiku
tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku

aku pun tak mengerti yang terjadi
apa salah dan kurang ku padamu
kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
karna sekali cinta, aku tetap cinta

mencoba bertahan di atas puing-puing
cinta yang tlah rapuh

apa yang ku genggam
tak mudah untuk aku lepaskan